Jumat, 25 Januari 2013

18.40
Seperti yang saya tau, beberapa minggu ini kedua game tersebut lagi anget-angetnya jadi topik pembicaraan para gamers (termasuk ayas). Hal ini disebabkan karena produsen kedua game ini memang sudah lama berseteru, serta kemunculan PES13 dan FIFA 13 yang hampir bersamaan menambah ketatnya persaingan antara kedua game tersebut.

Pada artikel sebelumnya, ayas sudah menuliskan beberapa berita tentang game terbitan EA Sports dan Konami tersebut. Kali ini saya ingin mengulas kelebihan dan kekurangan PES 13 dan FIFA 13, sehingga anda bisa menilai sendiri mana yang lebih unggul antara kedua game tersebut.

Langsung aja Cekidottt mangggg





PES 2013

Pro Evolution Soccer memiliki beberapa fitur penting yang dimasukan oleh Konami mulai dari generasi sebelumnya. Fitur-fitur yang menjadi senjata penting PES antara lain,
Assisted Mode, modus ini memudahkan anda untuk mengontrol pemain lain dengan mengerakan stick analog sebelah kanan saja.
Manual Mode, fitur yang satu ini dikhususkan untuk para gamers yang menginginkan kebebasan sepenuhnya untuk mengontrol dua pemain sekaligus.
Full Control, dengan mode ini anda bisa menerima bola dengan halus, menggiring bola dengan trik-trik khusus dan masih banyak lagi yang bisa anda lakukan. Selain itu dalam mode ini juga dimasukan fitur Full Manual Passing, Full Manual Shooting, Response Defending dan Full Manual One-Two.
ProActive AI, mode ini dibuat untuk meningkatkan respon individu pemain di saat pertandingan. Ada 3 fitur yang ditawarkan dalam ProActive AI yaitu Balance of Play, Tactical Precision dan Enhanced Goalkeepers.
Player ID, mode yang dikhususkan pada kemampuan individual dan pergerakan para pemain bola ini terbagi menjadi dua yaitu Player Individuality dan Individuality to Goalkeeper. Player Individuality membuat para pemain bintang di PES13 akan semakin mudah dikenali dari atribut, gaya berjalan, menggiring bola, dan gaya mereka saat mencetak gol. Individuality to Goalkeeper difokuskan pada gerakan penjaga gawang.

Sang perancang game PES Shingo Takatsuka mengatakan “Bagi saya, tujuan utama PES adalah membuat pemain seolah-olah sedang menonton pertandingan sesungguhnya di televisi. Hanya saja ini dimainkan gamers lewat konsol, kami dan tim akan terus bekerja keras agar PES 2012 dapat tampil sebaik mungkin, lebih realistis, mengesankan, menantang dan tetap mengusung beragam teknologi terkini”. Mungkin inilah alasan pihak Konami lebih mengutamakan kualitas permainan dibandingkan dengan kualitas grafis.

FIFA 2013




Game besutan EA Sports yang merupakan rival abadi Konami ini menawarkan fitur-fitur penting yang tidak dimiliki oleh PES13. Hal ini tentu saja menjadi senjata utama FIFA13 untuk bisa mengalahkan PES13 dipasaran. Beberapa fitur yang dimasukan di game ini antara lain,
Offensive AI, fitur ini digunakan untuk memperbaiki tingkat kecerdasan pergerakan seorang striker agar tidak terjebak offside, serta memungkinkan sang striker memilih rute yang baik saat menggiring bola ke pertahanan lawan dan dalam fitur ini dilengkapi juga Attacking Intelligence.
First Touch Control, dengan fitur ini pemain mungkin akan sedikit kesulitan untuk memasukan bola, tapi dengan mengandalkan kecepatan, skill, kekuatan dan postur tubuh pemain, Xeons bisa mengendalikannya dengan mudah dan bahkan mampu menciptakan gol-gol yang berkelas.
Defensive Options, melalui fitur ini, gamers bisa meningkatkan jumlah pemain untuk menjadi pagar betis saat pihak lawan mendapatkan tendangan bebas. (kalo sebelas pemain ditumpuk dimulut gawang bisa gak yak? wakakaka)
Player Impact Engine, fitur ini memberikan sensasi lebih ketika para pemain beradu badan, terlihat lebih realistis dan tidak ada lagi bug seperti tembusnya anggota badan pemain A di tubuh pemain B yang terjadi pada seri sebelumnya.
Tactical Freekicks, melalui fitur ini, gamers bisa mengkombinasi beberapa tipuan tendangan bebas. Tidak hanya itu, gamers juga bisa menumpuk hingga tiga pemain yang mengelilingi bola untuk menggangu konsentrasi pertahanan lawan.

Nampaknya pihak EA Sports mulai merubah haluan, yang awalnya lebih fokus di sektor grafis dan sedikit mengesampingkan permainan kini membagi rata porsi keduanya. Hal inilah yang membuat rivalnya Konami sedikit gusar dan menuduh pihak EA Sports mencontek game produksinya.

Menurut saya, sampai sekarang kedua game ini masih memiliki porsinya masing-masing, FIFA yang masih unggul di sektor grafis dan PES yang unggul di sektor permainan. Saya sendiri sampai sekarang masih lebih memilih PES dibanding FIFA, karena saya lebih menikmati fitur-fitur dari PES yang menurut saya menjadi sedikit lebih sulit memainkannya dibanding FIFA yang menawarkan berbagai kemudahan (dalam hal kontrol, passing dan shooting standar). Kehebatan grafis pada FIFA dibuktikan pada beberapa screenshot dibawah ini,

               Ibrahimovic PES 13“Ape lu,, ” !! VS Ibrahimovic FIFA 13 “Santai wae atuh”
          Messi PES 13 “Gue gugup coy diliat banyak orang” VS Messi FIFA 13 “hahaha Gue mah biasa aja tuh”

Tapi pada versi terbarunya ini, saya lebih ingin mencoba fitur-fitur yang dibawa oleh FIFA (mendadak galau). Hal itu disebabkan oleh trailer yang disediakan oleh kedua game tersebut, yang menurut saya “Trailer yang dikeluarkan oleh FIFA lebih bisa membangkitkan emosi para gamers dengan menampilkan adegan-adegan penting seperti tackling yang berbahaya, seorang pemain berhasil menghentikan bola yang hampir keluar lapangan, gol- gol indah dan skill menawan dari beberapa pemain bintang”.
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Posting Komentar